Buka Bersama Komunitas Saung Mang Dedi diinisiasi oleh beberapa orang yang sering atau berkumpul di Saung Mang Dedi yang beralamat di Desa Sindangpakuon Dusun Manabaya Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang, dan ini menjadi acara tahunan sejak berdirinya komunitas tersebut beberapa tahun silam.
Karena memang satu hal dengan yang lainnya, kami memang jarang sekali berkumpul atau silaturahmi bertatap muka. Tidak bisa kita pungkiri, sejauh ini media sosial yang paling mudah untuk dimanfaatkan untuk menjaga komunikasi. Namun tetap, muara setelah itu adalah kumpul dan ngopi bareng. Maka dari itu sepakat untuk kembali berkumpul dimomen Bulan Suci Ramadhan.
Beberapa minggu ke belakang kami juga sempat membuat acara dengan tema “Munggahan Jilid 3 Komunitas Saung Mang Dedi road to Siram Bambu”. Namun dengan kesibukannya masing-masing, akhirnya yang ikut berkumpul hanya beberapa orang saja.
Nah. Kali ini ada yang berbeda. Acara Buka Bersama tersebut diisi oleh beberapa pegiat sosial dan literasi selain pegiat musik tradisional bambu.
Kita sebut saja ada dari “1cangkir 1buku”. Kita ulas sedikit tentang nama tersebut.
1cangkir 1buku adalah salah satu lini produktif dari salah seorang pegiat musik bambu yang aktif di Komunitas Saung Mang Dedi. Kopi yang menjadi media untuk mengumpulkan donasi berupa buku untuk menjadi perpustakaan kecil atau kedai baca ataupun untuk di donasikan.
Kemudian ada dari Panti Baca Ceria. Mungkin sudah banyak yang mengenal nama tersebut.
Kegiatan literasi yang di gagas oleh Mang Ipul di seputaran Sumedang Kota.
Kegiatan yang keren menurut saya. Selain menumbuh kembangkan kembali minat budaya membaca, juga merawat ingatan dan kewarasan.
1cangkir 1buku membuat program kerja bersama Panti Baca Ceria dan Komunitas Saung Mang Dedi dalam kegiatan sosial dan budaya.
Dari segi sosialnya banyak yang akan kita kerjakan. Salah satunya untuk saat ini mengumpulkan donasi berbentuk baju layak pakai dan sembako. Program jangka panjangnya akan banyak lagi yang bakalan kita kerjakan atau lakukan.
Dari segi budaya. Kami akan, wajib dan harus terus menerus mengenalkan, mengembangkan dan membudayakan Seni Tradisional Jawab Barat, khususnya seni Karinding dan Celempung.
Karena kami berangkat dari seni musik etnik ini, itu berarti kami mempunyai tanggung jawab yang lebih untuk menjaga kelestariannya.
Harapan kami kedepannya adalah untuk tetap menjaga silaturahmi dan menjalankan program kerja dengan sebaik mungkin dan dengan nyata dan cinta yang menyala
Karena jika tidak sekarang, kapan lagi?
Semoga program kerja ini terus berkelanjutan dan melahirkan generasi-generasi muda yang sadar sosial, budaya, lingkungan dan alam.
Kembali pada hakikat dan lingkaran yang sesungguhnya. Memanusiakan manusia,cinta dan nyata.
(Ridwan F Fauzi)